(al-Fikrah No. 13 Tahun X/22 Rabi’ul Akhir 1430H)
Selain
karena jarak yang mungkin jauh membentang, kesibukan pun menjadi salah
satu sebab tidak terbangunnya hubungan silaturrahim dengan baik. Ada
setumpuk arsip dan kertas-kertas kerja yang perlu segera diselesaikan.
Biasanya, orang seperti ini akan segera menelpon, “Aduh, maaf, saya
tidak bisa hadir…..” Dan segera menutup pembicaraan dengan sebuah
permintaan yang dikiranya cukup melegakan, “Salam saja buat semuanya!”
Yah, pekerjaan dan kesibukan adalah senjata utama yang dapat menghalangi Anda dari keinginan untuk bersilaturrahmi.
Padahal, dengan selalu menjalin tali silaturrahim, Anda telah berinvestasi untuk kebahagiaan Anda dunia dan akhirat.
Wasiat Penutup Para Rasul
Menyambung tali silaturrahim adalah wasiat penutup para rasul. Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
] اِتَّقُوْا اللهَ وَصِلُوْا أَرْحَامَكُمْ [
“Takutlah kepada Allah dan sambunglah tali silaturrahim.” (HR. Baihaqi. Dinyatakan shahih oleh Syaikh Al Albani).
Juga sabda beliau, “Sebarkan
salam, sambunglah tali silaturrahim, shalatlah di malam hari di saat
manusia terlelap tidur, niscaya kamu akan masuk surga dengan selamat.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Sabda beliau, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim.” (HR. Bukhari).
KEUTAMAAN MENYAMBUNG TALI SILATURRAHIM
A. Pahala di Dunia
Pahala yang akan dipetik oleh seseorang yang menyambung tali silaturrahim di dunia adalah:
1. Dilapangkan rezekinya
Rasulullah Sallallahu Alihi Wasallam bersabda,
] مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ رِزْقُهُ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ [
“Barangsiapa yang senang agar dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim.” (HR. Bukhari).
Ternyata, melupakan silaturrahim dengan alasan sibuk mencari rezki, malah menjadikan rezki kita sempit.
2. Orang yang menyambung tali silaturrahim biasanya tidak akan menemui masa sulit
Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Tidaklah sebuah keluarga yang gemar menyambung tali silaturrahim kemudian mereka akan meminta-minta.” (HR. Ibnu Hibban, dinyatakan shahih oleh Al Albani).
Perbanyaklah silaturrahim, maka Allah akan mencukupi Anda.
3. Dipanjangkan umurnya
Nabi bersabda,
] صِلَةُ الرَّحِمِ تَزِيْدُ فِيْ الْعُمْرِ ، وَصَدَقَةُ السِّرَّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ [
“Silaturrahim dapat menambah umur, sedangkan sedekah dengan sembunyi-semunyi dapat meredam murka Allah.” (HR. Ath-Thabrani, dinyatakan hasan oleh Al Albani).
4. Akan diperbanyak anak keturunannya
Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya
ketaatan yang akan disegerakan pahalanya adalah menyambung tali
silaturrahim, bahkan sekiranya sebuah keluarga saling menyambung tali
silaturrahim, meskipun mereka durhaka, akan dilimpahkan harta benda
mereka dan diperbanyak anak keturunan mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dinyatakan shahih oleh Al Albani).
Silaturrahim, rupanya bisa jadi tips bagi Anda yang ingin segera mendapatkan keturunan. Selamat mencoba.
5. Dimakmurkan negerinya
Dalam
sebuah sabdanya, baginda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam
mengingatkan kita tentang salah satu keutamaan menyambung tali
silaturrahim, “Menyambung
tali silaturrahim adalah akhlak yang baik, dan berbuat baik kepada
tetangga dapat memakmurkan negeri dan menambah umur.” (HR. Ahmad, dinyatakan shahih oleh Al Albani).
Barangkali,
di antara penyebab mengapa negeri ini sering dilanda bencana adalah
karena penduduknya tak lagi menjalin tali silaturrahim. Sibuk dengan
urusan pribadi, menjadikan kita lupa saling sapa dan saling mengunjungi.
6. Allah akan menyambungnya
Barangsiapa yang disambungkan oleh Allah I, maka tidak akan terputus sama sekali. Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda,“Allah berfirman kepada tali silaturrahim, “Tidakkah engkau ridha bila Aku sambung seseorang yang menyambungmu?” (HR. Bukhari dan Muslim).
7. Ketaatan yang akan disegerakan pahalanya
Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Sambunglah
tali silaturrahim kalian. Sesungguhnya tiada sebuah pahala pun yang
akan disegerakan (pemberiannya) dibanding dengan pahala menyambung tali
silaturrahim.” (Shahih at-Targhib no. 2516).
8. Menghindarkan sebab-sebab su’ul khatimah
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa
yang ingin dipanjangkan umurnya, dilapangkan rezekinya dan dihindarkan
dari su’ul khatimah, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah dan menyambung tali silaturrahim.” (HR. Ahmad dan Al Hakim, dishahihkan al Albani).
B. Pahala di Akhirat
1. Menjadi benteng baginya di dalam kubur
Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
“Demi
Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya jenazah akan
mendengar suara terompah kalian ketika kalian pergi meninggalkannya.
Apabila ia seorang mukmin, maka (pahala) shalat berada di kepalanya,
(pahala) zakat berada di sebelah kanannya, (pahala) puasa berada di
sebelah kirinya. Sedangkan (pahala) amalan-amalan kebaikan berupa
sedekah, silaturrahim, kemakrufan, dan berbuat baik kepada manusia akan
berada di kakinya. Ia akan didatangi (malaikat) melalui kepalanya, maka
shalat berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi
melalui sebelah kanannya, maka zakat berkata, “Tiada pintu masuk dari
arahku.” Lalu ia didatangi dari sebelah kiri, maka puasa berkata, “Tiada
pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi oleh kedua kakinya, maka
amalan-amalan kebaikan berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.”
Kemudian dikatakan kepada si mayit, “Duduklah!” (HR. Ibnu Hibban, dihasankan oleh Al Albani).
2. Sebab seseorang masuk surga
Menyambung silaturrahim adalah salah satu sebab dimasukkannya seseorang ke dalam surga.
Dari Abu Ayyub al Anshari t
bahwasanya ada seorang lelaki yang bertanya (kepada Rasulullah
Sallallahu Alaihi Wasallam), “Beritahukanlah kepada tentang suatu amalan
yang dapat memasukkan seseorang ke dalam surga. Maka Rasulullah
Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Hendaklah
engkau menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu
pun, mendirikan shalat, membayar zakat dan menyambung tali
silaturrahim.” (HR. Al Bukhari).
3. Amalan yang paling dicintai Allah
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
] أحَبُّ
الْأَعْمَالِ إِلىَ اللهِ إِيْمَانٌ بِاللهِ ثُمَّ صِلَةُ الرَّحِمِ ثُمَّ
الْأَمْرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْىُ عَنِ الْمُنْكَرِ [
“Amalan
yang paling dicintai oleh Allah adalah beriman kepada Allah, lalu
menyambung tali silaturrahim, lalu beramal makruf nahi munkar.” (HR. Abu Ya’la, dinyatakan shahih oleh Al Albani).
Sambunglah Orang yang Memutus Silaturrahim Anda
Ini merupakan wasiat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam, beliau bersabda,
]صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَحْسِنْ إِلَى مَنْ أَسَاءَ إِلَيْكَ[
“Sambunglah orang yang memutus tali silaturrahmimu, dan berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk kepadamu.” (HR. Ibnu An-Najjar, dinyatakan shahih oleh Al Albani).
Barangkali, aksi pertama yang kita lakukan
ketika menerima perlakuan buruk dari orang lain adalah memberi balasan
setimpal, bahkan pembalasan yang lebih kejam. Namun ternyata, Nabi kita
mewasiatkan sebaliknya, “Berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk
kepadamu.” Apa sebab? Agar kita tetap mendapatkan keutamaan-keutamaan
dari bersilaturrahmi.
Wallahu Waliyyut Taufiq
/ Bahan bacaan: ‘Ilajul Qathi’ah bi Shilatil Arham, karya Abdul Qadir Abu Thalib.
0 komentar:
Posting Komentar