REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Komunitas Muslim Rusia kini punya rujukan
alternatif informasi terkait Islam. Stasiun televisi AL-RTV adalah
rujukan itu.
Tak sekedar berias wajah Islam, stasiun televisi tersebut mencoba
konsisten untuk menjalankan misinya. Satu bentuk konsistensi itu adalah
membiasakan pengucapan 'Assalamualaikum' ketika membuka acara. Tentunya,
hal sederhana ini patut diapresiasi. Karena pengucapan salam merupakan
cermin budaya Islam yang perlu diperkuat dan disebarluaskan. "Satu
masalah besar ketika Muslim tidak tahu apa itu Islam," ungkap Rustem
Arifghanov, pembawa acara AL-RTV, seperti dikutip PRI's The World, Kamis
(13/12).
Menurut Rustem, hal yang mendesak untuk kembali menjembatani Muslim
Rusia dengan Islam setelah 70 tahun dipaksa menjadi atheis pada masa Uni
Soviet. "Jadi, kita coba melalui saluran televisi ini untuk
menceritakan kisah Muslim Rusia, bukan Muslim Timur Tengah, Turki, atau
Iran," ucapnya.
Pemaparan itu, lanjut dia, akan mengantarkan Muslim Rusia pada
realita sesungguhnya tentang Islam. Selanjutnya, Muslim Rusia akan
memahami bagaimana nenek moyang mereka bertemu dengan Islam dan
memelihara perdamaian dengan umat agama lain selama berabad-abad.
"Tentu, kami harus mampu melakukan ini, " kata dia.
Analis Agama, Geraldine Fagan menilai masalah utama yang dihadapi
Muslim Rusia adalah kegagalan pemerintah untuk menawarkan pendidikan
Islam di Rusia. Kekosongan ini selanjutnya dimanfaatkan kelompok radikal
untuk membawa ide radikal. Jadi, Muslim Rusia lebih banyak disisipi
pemikiran asing ketimbang. "Pemerintah seharusnya mencoba untuk
menandingi pemikiran asing dengan mendorong pendidikan Islam versi
Rusia," kata dia.
Pakar Studi Islam, Universitas St. Petersburg, Alexander Sotnichenko
mengatakan, AL-RTV bisa dikatakan berhasil menjalankan misinya apabila
dialog diantara komunitas Muslim Rusia. Ini sangat penting guna
memudahkan proses integrasi. "Rusia sendiri sebenarnya belum membangun
identitasnya setelah Uni Soviet runtuh. Karena itu, kita butuh diskusi
untuk mengetahui identitas. Jangan sampai kita takut berdiskusi," kata
dia.
Rabu, 16 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar