Dalam kehidupan ini kita selaku manusia tidak pernah luput dari
kesalahan. Entah sudah berapa banyak kita melakukan perbuatan dosa. Jika
dihitung dan dicatat perbuatan dosa kita setiap hari dalam sebulan
mungkin kita akan mendapatkan catatan dosa kita setebal kamus. Atau
mungkin berjilid-jilid banyaknya. Bayangkanlah! Berapa banyak dosa yang
kita perbuat selama hidup kita? Lalu bagaimana kita akan menemui Sang
Pencipta dengan berlumur dosa?
Memang sudah menjadi fitrah manusia untuk berbuat kesalahan. Hal ini
telah disabdakan oleh nabi Muhammad Shallahu ‘Alaihi Wasallam “Setiap
anak Adam pasti berbuat dosa, dan sebaik-baik pembuat dosa adalah mereka
yang bertaubat”. (HR.Tirmidzi). Seperti yang disabdakan Rasulullah
Shallahu ‘Alaihi Wasallam, walaupun manusia berbuat dosa. Tidak lantas
menjadikan manusia merugi begitu saja. Bagi mereka yang mau bertaubat
itulah yang terbaik untuk mereka.
Bahkan dalam hadis lain disebutkan jika seluruh umat manusia tidak
ada yang berbuat dosa. Maka Allah SWT menggantinya dengan umat yang
berbuat dosa, kemudian mereka memohon ampunan dan Allah SWT
mengampuninya. “Kalau kalian tidak berbuat dosa niscaya Allah SWT akan
mengganti kalian dengan kaum yang lain pembuat dosa, tetapi mereka
beristighfar dan Allah SWT mengampuni mereka”.( HR.Muslim). Hal ini
mempertegas akan fitrah manusia dalam berbuat dosa.
Ketahuilah! Murka Allah SWT itu sangat dasyat. Siksaan Allah sangat
pedih. Akan tetapi kasih sayang-Nya meliputi alam semesta. Ampunan Allah
SWT sangat teramat luas bagi hambanya yang mau bertaubat. Selama dosa
itu bukan menyekutukan Allah SWT maka Allah akan mengampuni dosa itu
sebasar apapun dosa itu.
Anas bin Malik berkata, aku mendengar Rasulullah Shallahu ‘Alaihi
Wasallam bersabda, “Sesunggunya Allah berfirman, Wahai anak Adam,
apabila engkau memohon dan mengharapkan pertolongan-Ku maka Aku akan
mengampunim dan Aku tidak menganggap bahawa ia suatu beban. Wahai anak
Adam, sekalipun dosa kamu seperti awan meliputi langit kemudian kamu
memohon ampunan-Ku, niscaya aku akan mengampuninya. Wahai anak Adam,
jika kamu menemuiku dengan kesalahan sebesar bumi, kemudian kamu
menemuiku tidak dalam keadaan syirik kepada-Ku dengan seuatu apapun.
Niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan dosa sebesar bumi
itu. (HR Tirmidzi)
Tidak sedikit ayat-ayat dalam Alquran yang menyebutkan bahwa Allah
Subhaana Wata’ala Maha Penerima taubat diiringi dengan sifatnya yang
Maha Penyayang. Di antaranya dalam surat An Nur ayat 24, surat At
Thaqobun ayat 14 dan surat Az Zumar ayat 53. Ini menunjukan betapa
besarnya kecintaan Allah Subhaana Wata’ala terhadap manusia terlebih
terhadap hamba-Nya yang bertaubat. Yang menyesali kesalahnnya dan
memohon ampunan kepada-Nya.
Oleh karena itu sudah seharusnya kita tidak boleh berputus asa.
Ampunan dan rahmat Allah Subhaana Wata’ala sangatlah teramat besar.
Bahkan Allah Subhaana Wata’ala telah memaklumi akan sifat kita selaku
manusia yang suka berlebih-lebihan. Allah Subhaana Wata’ala berfirman,
“Katakanlah: Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar [39] : 53).
Betapa mudahnya mendapat ampunan Allah Subhaana Wata’ala. Masihkan
kita mengingkari kasih sayang Allah Subhaana Wata’ala? Hanya orang-orang
merugi yang tidak bersegera kepada ampunan Allah Subhaana Wata’ala yang
sangat teramat luas. Sesungguhnya Allah Subhaana Wata’ala tidak pernah
menyalahi akan janji-Nya (Q.S Ali Imran [3] : 9). Wallahu a’lam
bish-shawab.
Ditulis Oleh : Agustiar Nur Akbar
Penulis adalah mahasiswa Indonesia yang kini tengah menimba ilmu di Kairo, Mesir.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/11/05/20/llh1gp-luasnya-ampunan-allah-swt
Rabu, 16 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar